Rupa periklanan
Pemateri : Pungky febi arifianto M,SN.
Teori
periklanan
Asal kata
periklanan
Advertensi
reklame
Berasal dari
kata advertenties, sementara reklame berasal dari kata reclama
Pada tahun
1951 kata periklanan baru diperkenalkan oleh seorang tokoh pers Indonesia Berna,a
Soedarjo Tjokrosisworo. Berasal dari Bahasa arab yaitu I’lan atau I’lanun, yang
berarti informasi atau pengumuman
Dalam KBBI periklanan
berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan iklan, sementara kata dasarnya,
yaitu iklan, berarti : Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai
agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Atau bisa juga :
Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang
di dalam media massa sperti surat kabar dan majalah atau di tempat umum.
Jenis iklan
Iklan non
komersial/layanan masyarakat : bertujuan untuk mengedukasi atau menciptakan
kesadaran masyarakat trhadap suatu hal.
Iklan
komersial : Bertujuan untuk menarik konsumen untuk membeli suatu produk atau
jasa
Ekosistem
periklanan
1.
Rantai
nilai kreatif
Terdapat aktivitas utama, pendukung, peranan, dan pelaku yang terlibat
di dalamnya serta keluaran dari setiap proses nilai kreatif. Hasil akhirnya
berupa iklan di media tradisional dan digital
Divisi kreasi
·
Account
executive Departement : bertugas mencari client, kinerjanya akan diawasi oleh
account executive supervisor/manager. Dalam divisi ini juga terdapat posisi
client service director yang berperan menjaga relasi dengan client. Pemimpin dari
divisi ini adalah account director yang menjalankan peran strategis seperti
melakukan analisis pesaing dan account planning
·
Creative
department : berperan untuk mengubah ide-ide abstrak kedalam bentuk yang mudah
dipahami oleh target audiens. Divisi ini akan melakukan visualisasi keinginan
client dalam bentuk draft dan konsep iklan
·
Media
department : penyusunan dan mempersiapkan strategi perencanaan media yang akan
dipakai untuk menyampaikan iklan
Divisi Produksi dan Pascaproduksi
·
Account
executive Departement : Bertugas melakukan pengawasan dan koordinasi atas
pekerjaan yang dilakukan oleh creative department.
·
Creative
department : creative director yang mengeplai divisi ini bertanggung jawab atas
karya iklan yang diproduksi tim kreatif dan memastikan bahwa klien merasa puas
dengn hasil tersebut, didalamnya terdapat Copywriter, art director, visualizer,
typographer, dan graphic designer.
·
Production
department : meneruskan proses kerja dari creative department hingga materi
iklan siap ditampikan di media.
·
Talent
department : menyediakan model yg sesuai dengan kebutuhan dan ide tim kreatif
·
Project
management : melakukan pengawasan ata proses kerja di perusahaan periklanan.
Divisi Distribusi/media placement
·
Media
director : melakukan negosiasi dan menjaga relasi dengan pihak media
·
Media
manager : menjaga relasi dengan klien
·
Media
planner : Menyusun dan mentiapkan strategi, perancangan, penjadwalan, pemilihan
media, dan besarnya anggaran iklan yang diperlukan.
·
Media
buyer : melakukan negosiasi dan memonitor jadwal penayangan atau pemuatan iklan
sesuai dengan peanan dan memberikan data yang dibutuhkan oleh media planner.
2.
Lingkungan
pengembangan
Untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan proses penciptaan karya kreatif
periklanan diperlukan dukungan dari lingkungan pengembangan, terdiri atas
apresiasi orang-orang kreatif dan memotivasi untuk meningkatkan kualitas karya.
Apresiasi dapat berupa pebghargaan yang diberikan asosiasi periklanaan maupun
media
3.
Pasar
Keluaran rantai nilai kreatif periklanan dinikmati oleh masyarakat, baik
yang menjadi targetdari produk, gagasan, atau pesan yang diiklankan. Selain itu,
karya iklan juga akan dilihat pemrakarsa iklan, serta pihak-pihak lain seperti
pemasok, distributor, kritikus, dan lainnya.
Sementara pengawas merupakan pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk
melakukan fungssi pengawasan sesuai yang diatur dalam berbagai kebijakan
4.
Pengarsipan
Merupakan proses dokumentasi dan penyimpanan karya iklan yang dapat
diakses dan dimanfaatkan oleh orang kreatif periklanan, asosiasi, pelaku bisnis
komunitas, kaum intelektual, dan pemerintah sebagai media pembelajaran dan
literasi.

Comments
Post a Comment